-->
  • Jelajahi

    Copyright © MANDALIKANews.ID | BAROMETER INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Latest News

    Kemuliaan Pj Wako Payakumbuh Jasman Rizal

    MandalikaNews.id
    Senin, 11 Maret 2024, 13:49 WIB Last Updated 2024-03-12T16:30:40Z

     


    Catatan : Pinto Janir 

    (wartawan/sastrawan) 


    Ia kawan yang berhati mulia. Kebajikan yang menghantarkan ia pada maqom tinggi kehidupan. Kesetiaan adalah karakteristik yang menjadi bagian dari jiwanya. 


    Kesetiaan baginya adalah kesucian dan keharusan yang menjadi sesuatu yang hakiki. 


    Di mana saja. Kapan saja. Siapa saja. Bilamana saja. Apa saja. Kesetiaannya pada pekerjaan dan atasan patut dan pantas dipujikan. 


    Setia pada atasan, setia pada kerja adalah amanah. Bukan menjilat! 


    Teman saya yang satu ini adalah

     ' citra kesetiaan" nan bercermin bening dari hati untuk rakyat. Untuk orang banyak. Untuk umat semesta! 


    Saya mengenalnya sejak bertahun tahun silam, karena itu saya memahaminya. 


    Ia pejabat yang tak berpitih banyak. Yang banyak darinya adalah pikiran selaras pelaksanaan. Ia orang berhati lapang. Kekayaannya adalah " rasa peduli". 


    Ia adalah Jasman Rizal . Kita singkat dalam akronim JR. 


    Kami sepangkat. Kami seusia. Sewaktu ia menjabat Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Bung JR adalah salah seorang pendukung berdirinya Sanggar Pelangi Ranah Minang. Sanggar itu pendirinya, saya, Pak Halius Hosen ( mantan Kajati Sumbar dan Kajati Jabar serta mantan Ketua Komisi Kejaksaan RI) dan Rina Hastuti. 


    Kelak sanggar ini menjuarai beberapa iven tari tradisi tingkat nasional dan pernah melanglang buana ke beberapa negara di Eropa. 


    Hobi kami memang sama. Sama sama suka bermusik, menulis dan bersyair. 


    Ya, Jasman Rizal. 


    Ia  pelaksana pikiran. JR bukan tipikal orang yang gemar mengurai urai teori. Bukan pula orang yang menghabis habiskan usia dan waktu dengan berlapis lapis rencana dari akan ke akan. Kemudian, tenggelam dan tertinggal menjadi untaian ujaran. 


    Seorang JR, bukan seorang wacana is. Ia adalah seorang yang praktis yang menginginkan segala sesuatu yang dikerjakan atau yang diharapkan  segera tercapai dan terwujud dengan cepat. 


    Wajar jika ia termasuk dalam golongan orang orang responsif, cepat bertindak dan solutif. 


    Bung JR pernah menjadi Kabiro Humas Setwilda provinsi Sumbar. Ia dikenal dekat dengan kalangan sastrawan, seniman dan wartawan. Di masa dia pula, sukses Sumbar sebagai pusat pelaksanaan Hari Pers Nasional terprasasti di ruang waktu yang indah. 


    Semasa menjadi juru bicara Covid 19, Bung JR adalah salah seorang yang sangat sibuk dalam mengatasi virus tersebut. Bahkan, berkali kali pula ia dihajar Covid. Walau tertilungkup tertilantang, nan JR tetap gagah dalam kerja kerja mengatasi virus mematikan tersebut. 


    Ini adalah kali kedua JR  diamanahi Pemerintah selaku penjabat kepala daerah . Pertama, beberapa tahun silam sebagai Pj. Bupati Solok Selatan. Dan, kedua--saat ini-- diamanahi PJ Walikota Payakumbuh. 


    JR pemimpin yang sigap. Ia dengan sangat sigap mampu dengan cepat mengatasi dan mencari solusi tentang TPA sampah di Kota Payakumbuh yang sempat " bermasalah".


    Ia pejabat yang rendah hati. Merakyat dan kerakyatan, sudah pasti. Ia tak pernah berlagak seperti besi yang cenderung memberat beratkan badan, tapi sebenarnya pikirannya tak lebih seringan kapas dan ampas. 


    JR seperti kapas, tapi pikirannya "seberat" besi. 


    Pada Senin 11 Maret sekitar pukul 13.04 WIB, mobil saya berpapasan di Kayutanam dengan mobil dinas BA 1 M. Saya lihat, cukup banyak iring iringan mobil. Lengkap dengan mobil BNPD Kota Payakumbuh. Saya arah ke Bukittinggi, mereka arah ke Padang. 


    Penasaran ,saya telpon Bung JR. " Kami menuju ke Pesisir Selatan " , jawab Pak Wako yang konco saya itu. 


    Ada apa? 


    " Menjenguk korban bencana Bung. Sekaligus membawa bantuan rendang dan bantuan lain untuk dunsanak dunsanak kita korban bencana banjir Bung! ".


    Begitulah JR, ketika orang menangis ia sabak. Ketika orang luka ia garus.


    Teruslah Bung. 

    Teruslah mendapatkan cinta orang banyak. Teruslah menciptakan sejarah, karena kita adalah mesin pembuat sejarah. 


    Teruslah menebarkan kebajikan. 


    Saya bangga punya teman sehebat dan semulia, bung. 


    Tulisan ini saya tulis di atas mobil memasuki kota Bukittinggi. 


    Saya rasa, mungkin bung sudah sampai di Lubukalung. Titip salam untuk dunsanak kita di Pesisir Selatan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini